sebelum melakukan pengelan pada pipa sebaiknya kita melakukan tack weld atau las ikat pada material pipa yang akan dilas.
tack weld ini dilakukan dengan tujuan agar posisi pipa tidak berubah saat dilakukan pengelasa
saat melakukan tack weld ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti ukuran dari root gap dan kerataan atau kesejajaran kedua material pipa yang akan disambung, untuk ukuran root gap pada umumnya adalah 2-3 mm, untuk mempermudah anda dapat menggunakan elektroda dengan diameter 2,6 dan 3,2 sebagai acuan untuk root gap. Untuk kesejajarannya anda dapat menggunakan alat ukur waterpass atau welding gauge untuk mengukurnya.
Sebelum melakukan pengelasan pastikan posisi pipa
sudah benar dan sesuai dengan kualifikasi juru las jika Anda melakukan sertifikasi atau uji kompetensi, jika tidak Anda dapat menyesuaikan posisi pengelasan sesuai dengan kemampuan Anda. Jika semua persiapan sudah selesai, berikut Teknik mengelas pipa dengan berbagai posisi pengelasan, berikut penjelasan mengenai posisi pengelasan pada pipa
• pengelasan Pipa Posisi 1G (Posisi Datar).
Pada pengelasan pipa dengan posisi 1G (datar) material dapat diputar sehingga proses pengelasannya lebih mudah karena kita dapat mengelasnya pada posisi Flat atau datar.
sementara untuk tips pada saat proses pengelasan bagian akar las gunakan diameter kawat las 2,6 dan arus yang digunakan antara 50A sampai 65A
dan setiap selesai proses pengelasan 1 elektroda, bersihkan bagian ujung lasan dan tipiskan dengan gerinda agar hasil sambungan pada penetrasi ketinggiannya dapat merata.
sedangkan layer kedua hingga layer terakhir untuk pengisian kita gunakan elektroda dengan diameter 3,2 mm agar proses pengisihan lebih cepat, dengan catatan sudut kampuhnya 55° sampai 70°.
sedangkan arus las yang digunakan sekitar 80A sampai 110A, untuk proses finishing usahakan gunakan Ampere yang lebih kecil untuk mengurangi panas yang berlebih dan menghindari terjadinya cacat las undercut.
• pengelasan Pipa Posisi 2G (Horizontal).
Pada pengelasan Pipa dengan posisi 2G (Horizontal) material tegak dan pengelasannya horizontal, sedangkan untuk pipanya tidak dapat diputar atau fix. Sehingga juru las atau welder yang harus berputar untuk mengelas mengelilingi pipa tersebut.
untuk parameter pengelasan dan ukuran elektroda yang digunakan hampir sama dengan pengelasan pada 1G (datar), namun yang membedakan terletak pada proses pengisian dan proses finishing setiap layernya jumlah pass lebih dari satu.
Saat pengelasan pada posisi horizontal kecepatan pengelasan lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan saat pengelasan pada posisi 1G (datar).
Hal tersebut bertujuan agar logam las yang dalam keadaan cair tidak terjatuh atau meluber sehingga hasil pengelasannya tidak melebar, Jika Anda mengayun maka arah ayunannya kearah atas atas dan kebawah.
• pengelasan Pipa Posisi 5G.
pada pengelasan Pipa dengan posisi 5G sama dengan posisi 1G, tetapi yang membedakan pada posisi ini pipa tidak dapat diputar atau fix. Sehingga pada posisi ini sudah mewakili posisi flat, vertikal dan overhead (di atas kepala). Saat pengelasan pada posisi flat parameternya sama dengan yang 1G (datar), sedangkan saat posisi vertikal Anda parameternya lebih besar sedikit dan ayunan lakukan ke kanan dan ke kiri atau lebih lengkapnya Anda dapat melihat tipsnya di sini cara pengelasan pada posisi Vertikal.
Saat pengelasa pada posisi overhead pastikan keselamatan kerja yamg Anda gunakan sudah lengkap, yang paling utama perlindungan pada kepala, Karena pada posisi ini bahaya bisa saja cairan saat proses pengelasan dapat jatuh ke bagian kepala, sehingga memerlukan kedok atau helm kepala khusus dari kulit yang tahan api.
Saat proses pengelasan posisi overhead ampere mesin las jangan terlalu tinggi dan lakukan ayunan lebih cepat kearah ke kanan dan kiri sehingga tidak mudah jatuh cairan logam panas saat proses pengelasan overhead
• pengelas Pipa Posisi 6G.
pada pengelasan pipa dengan Posisi 6G, pipa dalam keadaan miring kurang lebih 45°, untuk parameternya dapat Anda samakan dengan saat proses pengelasan dengan posisi 5G. tetapi Sebenarnya ada elektroda tipe selulose yang khusus untuk proses pengelasan pada posisi pada keadaan menurun atau overhead.
tetapi jika tidak ada Anda dapat menggunakan elektroda dengan tipe E 7016 dan E 7018, tetapi semua juga tergantung dari jenis materialnya.
